Selasa, 29 Maret 2016

laporan study tour ke jakarta

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sering kali kita dengar dengan membaca di berbagai media elektronik tentang berbagai obyek wisata seperti Monumen Nasional, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah dan sebagainya. Obyek-obyek wisata tersebut menawarkan keindahan dan kenyamanan berwisata juga pengetahuan bagi pengunjung. Oleh karena itu, maka kami ikut serta dalam kegiatan study tour ke Jakarta. Selain karena ingin menambah pengetahuan mengenai fasilitas-fasilitas yang tersedia di Monas, Ancol, dan TMII, kami juga ingin menyelesaikan tugas akhir kelas VIII dengan sebagaimana mestinya. Karena alasan itulah, laporan karya tulis study tour ke Jakarta ini dibuat.  Selain fasilitas juga karena Jakarta adalah kota megapolitan, ibu kota Negara dan kota terbesar di Indonesia.
B.     Tujuan Kegiatan
Kegiatan Study Tour ini bukan hanya bertujuan untuk bersenang-senang atau dunia hiburan bagi para peserta Study Tour, tapi kegiatan ini mempunyai banyak sekali tujuan. Tujuan tersebut antara lain sebagai berikut :
1.      Agar siswa dapat mengetahui bahwa Indonesia memiliki banyak kekayaan dan SDA.
2.      Agar siswa mengetahui kebesaran Allah SWT terhadap alam dan seisinya dengan adanya Pantai Ancol.
3.      Agar siswa dapat menambah pengetahuan tentang Monumen Nasional yang menjadi bagian dari Sejarah Indonesia.
4.      Agar siswa dapat menambah wawasan tentang tempat-tempat wisata yang ada di sekitarnya khususnya di Ibu Kota negaranya sendiri.
5.      Agar menambah pengetahuan yang tidak di dapatkan di sekolah.
C.     Manfaat Kegiatan
Manfaat dari di adakannya kegiatan Study Tour ini adalah :
1.      Menambah pengetahuan dan wawasan yang tidak di dapatkan di lingkungan sekolah.
2.      Menambah wawasan tentang tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia khususnya di Jakarta seperti Monumen Nasional, Taman Mini Indonesia Indah, dan lain-lain.
3.      Menambah sedikit pengetahuan tentang sejarah berdirinya monument nasional.
D.    Tempat dan Waktu Kegiatan
Tempat-tempat yang di kunjungi dalam kegiatan Study Tour adalah :
1.      Monumen Nasional Cawan Bawah pada hari selasa, 7 maret 2016 yang dimulai pukul 08.30 WIB s/d 10.00 WIB.
2.      Obyek Wisata Pantai Ancol pada hari selasa, 7 maret 2016 yang di mulai puku 12.00 WIB s/d 13.30 WIB.
3.      Taman Mini Indonesia Indah pada hari selasa, 7 maret 2016 yang di mulai pukul 14.30 WIB s/d 16.30 WIB.
E.     Sasaran Kegiatan
1.      Mengamati secara langsung tentang sebagian bukti-bukti kemerdekaan Indonesia yang terdapat di dalam monument nasional dan sejarah berdirinya monument tersebut.
2.      Mengamati secara langsung tentang fasilitas-fasilitas yang ada di Obyek Wisata tersebut. Mengenai kekurangan dan kelebihan yang ada serta dampak dari adanya obyek wisata tersebut baik segi ekonomi, sosial, maupun budaya bagi masyarakat sekitar.
3.      Memanfaatkan sebagian fasilitas yang telah tersedia baik secara langsung maupun tidak langsung. Agar fasilitas tersebut tidak sia-sia dan dapat berguna bagi pengunjung.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Perjalanan
Perjalanan Study Tour Ke Jakarta di mulai hari senin, 7 maret 2016 dengan presensi peserta pukul 11.00 WIB – 12.00 WIB. Setelah selesai, lalu di lanjutkan dengan Sholat Dhuhur jama’ sholat ‘asar sampai pukul 12.30 WIB. setelah presensi dan sholat dhuhur dilaksanakan, waktunya berangkat ke Jakarta dengan melalui jalur selatan dengan menikmati snack (box). Setelah azan maghrib berkumandang,waktunya istirahat makan malam dan dilanjutkan dengan sholat maghrib dijama’ sholat isya’ sampai pukul 19.00 WIB. Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
Tepat hari selasa, 8 maret 2016 pukul 04.00 WIB, kita transit/istirahat di Asrama Haji Bekasi untuk kegiatan MCK, sholat subuh dan persiapan makan pagi. Makan pagi di lakukan pukul 06.00 WIB – 07.00 WIB. Setelah itu, melanjutkan perjalan ke obyek Wisata Monas Cawan Bawah. Setelah satu setengah jam perjalanan, tibalah kita di obyek Wisata Monas Cawan bawah pukul 08.30 WIB. Pada pukul 10.00 WIB, kita melanjutkan perjalanan ke obyek wisata berikutnya yaitu ke Pantai Ancol. Setelah jam menunjukkan pukul 11.30 WIB, kita makan siang dan di lanjutkan sholat dhuhur dan menikmati obyek wisata Pantai Ancol sampai pukul 13.30 WIB.
Setelah selesai menikmati obyek wisata Pantai Ancol, lalu kita melanjutkan perjalanan menuju ke Obyek Wisata Taman Mini Indonesia Indah. Dalam perjalanan tersebut, membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dari obyek wisata Pantai Ancol. Lalu kita tiba di obyek Wisata Taman Mini Indonesia Indah pukul 14.30 WIB dan menikmati wisata tersebut kurang lebih 2 jam. Hingga pukul 17.30 WIB, kita singgah terlebih dahulu di Pusat Oleh-Oleh dan di lanjutkan sholat Maghrib. Pukul 18.00 WIB, kita makan malam bersama dan di lanjutkan sholat isya’ sampai pukul 19.00 WIB. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan pulang ke Jatinom. Karena jam menunjukkan pukul 04.30 WIB yakni waktu sholat subuh, maka kita berhenti di suatu masjid untuk istirahat sholat subuh sampai pukul 05.00 WIB. Setelah itu, kita melnjutkan  perjalanan pulang dan tiba di tempat penjemputan semula (MTs Negeri Jatinom) pukul 05.00 WIB dan melakukan Cross check perbekalan sampai pukul 07.00 WIB.
B.     Letak geografis dan Sejarah Obyek
1.      Monumen Nasional
Gambar 2.1 Mnumen Nasionla
Monumen Nasional atau yang popular disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 dibawah pemerintah presiden Ir. Soekarno, dan di buka untuk umum pada tanggal 12 juli 1975. Tugu ini di mahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan  Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini di buka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, presiden Soekarno mulai merencanakan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan Tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional di gelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya 1 karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua di gelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Soekarno. Akan tetapi Soekarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga atau yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu di tanggung oleh anggaran Negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan di tunda hingga ekonomi Inonesia membaik. Soekarno kemudian meminta arsitek R. M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian di bangun di area seluas 80 hektar. Tugu ini di arsiteki oleh Frederich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai di bangun tanggal 17 Agustus 1961.
Gambar 2.2 Pembangunan Monas
Pembangunan terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 – 1964/1965 dengan di mulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Soekarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton di gunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi di tanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemasangan fondasi selesai pada bulan maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian di mulai dan di akhirnya selesai pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966 sampai 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969 – 1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah selesai, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi di buka untuk umum dan di resmikan pada tanggal 12 juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto. Lokasi pembangunan monument ini di kenal dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali pergantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikamti pemandangan Tugu Monas dan melakukan
Gambar 2,3 Ukuran Monas
berbagai aktivitas di dalam taman.

Rancang Bangunan Tugu Monas berdasarkan pada konsep bangunan universal yang abadi; Lingga dan Yoni. Tugu Obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminine yang pasif dan negatif, serta melambangkan malam hari. Lingga dan Yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat di tafsirkan sebagai sepasang “alu” dan “lesung”, alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangunan Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 117,7 meter obelisk di atas landasan persegi setinggi 17 meter, pelataran cawan. Monumen ini di lapisi dengan marmer Italia.
Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter di rancang sebagai bagian system pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu di buat oleh pemahat Itali, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jenderal Honores, Dr. Mario Bross di Indonesia. Pintu masuk Monas terdapat di Taman Merdeka Utara dekat patung Pangeran Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 meter  di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju Tugu Monas. Loket tiket berada di ujung terowongan. Ketika pengunjung naik kembali ke permukaan tanah di sisi utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling melihat relief sejarah perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah nasional melalui pintu di sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju ruang kemerdekaan atau lift menuju pelataran puncak monumen.
2.      Taman Impian Jaya Ancol
Gambar 2.4 Ancol

Sebagai kawasan wisata, Taman Impian Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Waktu itu, Gubernur Jenderal Hindi Belanda, Andriaan Valckenier, memiliki rumah peristirahatan sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wsisata.
Sayangnya, ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, ancol terlupakan. Sungai Ciliwung secara leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan ‘tempat jin buang anak’.
Lalu, muncul usulan agar kawasan itu di fungsikan menjadi daerah industri. Namun, usul itu di tolak mentah-mentah oleh Presiden Soekarno. Malah Bung Karno ingin membangun kawasan itu sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkakn kepada Gubernur DKI Jakarta waktu itu, dr. Sumarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol. Proyek pembangunan ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir. Ciputra.
Sebagai salah satu lokasi tujuan wisata, nama Ancol bukan merupakan nama yang asing bagi warga kota Jakarta. Kawasan wisata pantai yang memiliki beragam fasilitas hiburan ini juga telah di kenal sejak lama bahkan mungkin sebelum masa Penjajahan Belanda. Namun dengan berbagai keterbatasan informasi yang ada, sejarah kawasan ini baru di ketahui sejalan dengan terbentuknya kota Batavia abad ke-17.
Secara umum posisi ancol tidak menguntungkan karena merupakan dataran rendah yang di penghuni rawa. Meski demikian areal pantainya masih dianggap layak untuk dijadikan tempat tinggal karena letaknya yang landai dan dilindungi oleh gugusan kepulauan seribu, sehingga tidak memungkinkan dilanda amukan ombak laut jawa.
Di lokasi pantai ini atau tepatnya di ujung Muara Ancol Vaart (sekarang kali Ancol), pemerintah Kolonial Belanda pernah membangun sebuah benteng guna melindungi Batavia dari serangan musuh yang berasal dari laut (tidak di temukan informasi mengenai tahun serta apakah lokasi benteng yang dimaksud sama dengan sisa benteng tua yang sekarang berada dalam kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol/Ancol Bay).
Selain sisa-sisa benteng, Pantai Ancol juga memiliki sebuah bangunan tua bersejarah lain bernama Kelenteng An Xu Da Bo Gong Miao (sekarang Kelenteng Toapekong Ancol/Vihara Ancol. Letkanya di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol).Klenteng ini di perkirakan dibangun tahun 1650 oleh para pengikut Armada Cheng Ho saat berlabuh di kawasan Jakarta.
Pesatnya perkembangan kota Batavia di abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-18 membuat nama Ancol sebagai sebuah pantai yang terletak tidak jauh dari kota Batavia ikut terangkat. Keindahan Pantai Ancol yang terkenal sering dimanfaatkan sebagai lokasi peristirahatan oleh penduduk.
Seperti yang pernah diabadikan Johhanes Ranch dalam kaeya-karya lukisannya tentang Ancol, pada masa itu dengan mudah di temukan banyak vila-vila peristirahatan berdiri di sekitar pantai ini, bahkan Gubernur Jendral Hindia Belanda Andriaan Valckneir disebut-sebut pernah memiliki tempat peristirahatan di lokasi ini.
Sayang, seiring hancurnya iklim kota lama Batavia di akhir abad ke-18 akibat polusi dan berjangkitnya wabah penyakit, serta adanya eksodus warga Batavia ke wilayah kota baru Weltevreden membuat Ancol mulai ditinggalkan. Kawasan berawa ini dikatakan sebagai salah satu daerah sumber penyebaran penyakit malaria yang terkenal dan memakan banyak korban jiwa saat itu.
Pada masa kekuasaan Imperialisme Jepang dikisahkan, rawa-rawa sekitar Ancol sering dimanfaatkan sebagai ladang eksekusi dan tempat pemakaman warga eropa khususnya Belanda yang berani melawan Jepang. (Beberapa sumber menuliskan setelah kekalahan Jepang oleh sekutu di perang dunia ke-II, makam-makam tersebut di bongkar dan dipindahkan kel lokasi pemakaman baru. Pemakaman ini sering di kenal dengan nama Everald Ancol atau Kuburan Belanda, terletak dalam kompleks Taman Impian Jaya Ancol).
Gambar 2.5 Suasana Ancol
Setelah peristiwa kemerdekaan Negara Indonesia tepatnya tahun 1965, presiden pertama Indonesia Soekarno mencetuskan ide untuk mengangkat kembali pamor Ancol dengan menjadikannya sebagai sebuah sarana rekreasi bagi warga Jakarta. Ide ini sempat tertunda pelaksanaannya dan baru dapat diwujudkan saat pemerintahan Jakarta dijabat oleh Ali Sadikin, tahun 1966. Diawali dengan hadirnya kawasan Pantai Bina Ria Ancol yang terkenal dengan teater mobilnya di era 1970-an, kawasan Ancol terus menerus dibenahi.
Gambar 2.4 Wahana Ancol
Tahun 1984, sebuah arena permainan berteknologi tinggi bernama Dunia Fantasi mulai diperkenalkan guna melengkapi fasilitas-fasilitas yang telah ada lebih dulu. Kini kawasan Pantai Ancol tidak lagi di kenal sebagai kawasan terbelakang. Namanya sudah berubah menjadi salah satu kawasan wisata dan hiburan terbaik yang ada di Jakarta.
Saat sekarang atau sering juga disebut Taman impian Jaya Acol adalah sebuah taman rekreasi terbesar dan paling popular di Jakarta. Ancol memiliki berbagai pilihan atraksi yang menarik dan menantang. Ada banyak aktivitas yang gapat anda lakukan di sana, seperti sekedar berjalan-jalan di pantai Ancol, berenang atau menikmati pantai Ancol sambil menyantap makanan khas laut atau dapat juga sarana lainnya yang ada di kawasan Taman Impian Jaya Ancol.
3.      Taman Mini Indonesia Indah
Gambar 2.6 Denah wahana TMII
 
Taman mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18’6.8”LS, 106°53’47.2”BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampulkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniature kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
Gagasan pembangunan suatu miniature yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini di cetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih di kenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no 8 jakarta pada tanggal 13 maret 1970. Melalui miniature ini di harapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa sinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka di mulailah suatu proyek yang di sebut Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”, yang di laksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

TMII mulai di bangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern ddiperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
C.    Tinjauan Obyek Berdasarkan Ilmu Pengetahuan
1.      Monumen Nasional
Monumen Nasional akan memberikan tambahan pengetahuan tentang sebagian sejarah yang ada di Indonesia. Apabila kita naik ke bagian atas Monumen Nasional, kita dapat melihat pemandangan yang merupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Di Monumen Nasional Juga terdapat Relief Sejarah Indonesia yang terdapat di sekeliling Monumen Nasional. Disini kita dapat melihat sejarah Singasari dan Majapahit. Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia merdeka pada awal abad ke-20, sumpah pemuda, pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang Kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern
Di Monumen Nasional juga terdapat Museum Sejarah Nasional yang terdapat di bagian dasar monument pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah. Disini kita dapat melihat dan mengetahui tentang masa prasejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan Pemerintah Hindia Belanda.
2.      Taman Impian Jaya Ancol
Taman Impian Jaya Ancol adalah salah satu obyek wisata yang di pilih banyak orang untuk berlibur. Namun tidak hanya itu saja, di Taman Impian Jaya ancol juga terdapat Akuarium Raksasa (Seaworld) yang di dalamnya terdapat lebih dari 4.000 jenis ikan dan hiu dari 300 spesies. Dengan itu, kita dapat menambah pengetahuan tentang jenis-jenis ikan yang ada di Indonesia dengan berjalan melalui terowongan sepanjang 80 meter.  Di sini juga terdapat teater yang memutar tiga film pendidikan dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia.
Di Taman Impian Jaya Ancol juga terdapat Pasar Seni yang memiliki koleksi kerajinan Indonesia yang beragam mulai dari lukisan sampai souvenir. Pasar seni ini memberikan pengalaman unik, kita tidak hanya bisa membeli barang-barang kesenian dan kerajinan Indonesia yang berkualitas, tapi juga berkesempatan untuk melihat dan bertemu para seniman di tempat kerja mereka. Tidak hanya pengrajin wayang, namun ada juga pemahat kayu, pelukis, dan pembuat kerajinan lainnya.
3.      Taman Mini Indonesia Indah
Banyaknya sarana rekreasi menjadikan TMII adalah tempat yang cocok untuk berwisata bersama anak-anak karena di TMII selain kita disuguhi keindahan alam, tatanan yang rapi, serta banyaknya wahana permainan, kita juga dapat berwisata pengetahuan dan kenal lebih jauh tentang keanekaragaman budaya. Sarana rekreasi ini meliputi : Istana Anak-Anak Indonesia, Kereta Gantung, Perahu Angsa Arsipel Indonesia, Taman Among Putro, Taman Ria Atmaja, Desa Wisata, Kolam Renang Snow Bay, Teater dan Bioskop.
Taman Mini Indonesia Indah juga menyediakan berbagai bangunan agama untuk menggambarkan keselarasan dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Bangunan tersebut antara lain : Masjid pangeran Diponegoro, Gereja Katholik Santa Cantharina, Gereja Protestan Haleluya, Pura Penataran Agung Kertabumi, Wihara Arya Dwipa Arama, Sasana Adirasa Paangeran Samber Nyawa, dan Kuil Konghucu.
Bangunan yang di khususkan sebagai tempat pergelaran kesenian dan menonton film, antara lain : Teater IMAX Keong Mas (Di putar berbagai film yang bertemakan lingkungan dan nusantara sampai film Box Office), Teater Tanah Airku, Teater 4 Dimensi. Di Taman Mini Indonesia Indah juga di bangun bangunan khusus untuk menunjukkan keindahan flora dan fauna di Indonesia, yaitu terdapat 10 taman antara lain : Taman Anggrek, Taman Apotek Hidup, Taman Kaktus, Taman Melati, Taman Bunga Keong Mas, Akuarium Ikan Air Tawar, Taman Bekisar, Taman Burung, Taman Ria Atmaja Park dan Taman Budaya Tionghoa Indonesia.
Untuk menambah pengetahuan tentang hal-hal yang ada di zaman dahulu seperti berbagai budaya, sejarah, flora, fauna, dan teknologi di Indonesia. Taman Mini Indonesia Indah menyediakan banyak sekali museum, diantaranya : Museum Indonesia, Museum Purna Bakti Pertiwi, Museum Keprajuritan, Museum Prangko, Museum Pusaka, Museum Transportasi, Museum Listrik dan Energi baru, Museum Telekomunikasi, Museum Penerangan, Museum Olahraga, Museum Asmat, Museum Satwa Komodo dan Reptil, Museum Serangga, Museum Pusat Peragaan Ilmu Pegetahuan dan Teknologi, Museum Minyak dan Gas Bumi, dan Museum Timor Leste.
D.    Pengaruh dan Prospek Sosial Ekonomi dan Budaya Bagi Masyarakat
1.      Monumen Nasional
Pengaruh dan prospek adanya Monumen Nasional terhadap kehidupan sosial ekonomi dan Budaya masyarakat adalah dapat membuat lapangan kerja baru untuk masyarakat setempat, baik itu pegawai bagian pembersih, keamanan, taupun yang lainnya yang sesuai dengan kemampuan, skill dari masyarakat sekitar. Masyarakat juga dapat berjualan, seperti : makanan, minuman, atau voucher pulsa di sekitar monument tersebut, sehingga masyarakat lokal bisa mendapatkan peningkatan taraf hidup yang layak.
Pengaruh Positif adanya Monumen Nasional antara lain :
-          Adanya perlindungan untuk benda-benda kuno dan bukti sejarah kemerdekaan agar dapat di lihat/di nikmati oleh generasi penerus.
-          Adanya rasa bangga dari masyarakat terhadap perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan Negara Republik Indonesia
-          Bertambahnya tempat wisata yang tidak hanya memberikan keindahan, tetapi juga memberikan pengetahuan yang tidak di dapatkan di sekolah.
Pengaruh negatif adanya Monumen nasional antara lain :
-          Apabila kondisi Monumen Nasional sedang dipadati oleh para wisatawan, maka akan ada tindak kejahatan seperti pencopetan dan sebagainya.
-          Meningkatnya tingkat hidup yang konsumtif bagi wisatawan.
2.      Taman Jaya Impian Ancol
Dengan adanya Taman Impian Jaya Ancol, maka akan membantu masyarakat sekitar untuk bekerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Masyarakat sekitar dapat bekerja sebagai pegawai kebersihan, keamanan, dan lain-lain. Masyarakat sekitar juga dapat berwisata dengan jarak yang dekat, sehingga akan mengurangi ongkos untuk berwisata.
Bukan hanya membawa keuntungan bagi masyarakat sekitar, namun dengan di bangunnya Taman Impian Jaya Ancol juga akan membawa dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Misalnya apabila kondisi Taman Impian Jaya Ancol sedang padat oleh pengunjung, maka situasi akan menjadi ramai. Karena itu, masyarakat akan merasa terganggu dan sulit untuk mendapatkan situasi yang tenang.
3.      Taman Mini Indonesia Indah
Dengan berdirinya Taman Mini Indonesia Indah, maka tempat wisata di Indonesia akan menambah kekayaan Indonesia terhadap tempat wisata. Ketika hari libur tiba, maka masyarakat dapat berlibur di Taman Mini Indonesia Indah bersama keluarganya. Karena di Taman Mini Indonesia Indah ini terdapat anjungan-anjungan, museum-museum hidup serta miniatur-miniatur yang di sajikan dengan suasana yang mengacu modern tetapi tidak meninggalkan tradisi Indonesia yang ada.
Dengan tema yang ada di Taman Mini Indonesia Indah berupa anjungan-anjungan daerah yang berbeda dan gedung-gedung keagamaan yang berbeda pula, masyarakat akan mengerti bahwa sesungguhnya kita berbeda tapi satu tujuan dan dengan hal tersebut mereka akan mempelajari satu sama lain perbedaan antara mereka.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kami merasa senang pada saat berwisata ke Jakarta karena kami jadi lebih mengerti tentang tempat-tempat wisata yang ada di kota Jakarta serta ilmu pengetahuan kami menjadi bertambah, serta menambah pengalaman saat berwisata. Kota Jakarta adalah kota yang banyak mengandung sejarah. Disana banyak terdapat tempat wisata. Maka dari itu apabila kita berwisata ke Jakarta sebaiknya kita tidak boleh hanya bersenang-senang saja. Kita juga harus mengetahui sejarah tentang tempat tersebut. Terlebih apabila kita pergi ke museum, kita dapat benda-benda bersejarah, dari situ kita dapat mengetahui kehidupan zaman dahulu.
B.     Saran
Ø  Untuk para panitia sebaiknya pada saat di tempat wisata kami di berikan waktu yang cukup lama, supaya kami bisa mencari informasi dan pengalaman tanpa terburu-buru.
Ø  Untuk guru dan panitia penyelenggara di harapkan tahun-tahun mendatang tujuan wisata yang belum pernah dikunjungi tahun-tahun lampau.
Ø  Untuk adik kelas sebaiknya jika ada Study Tour diharapkan agar dapat mengikuti kegiatan Study Tour tersebut karena selain menyenangkan juga menambah pengalaman dan wawasan bersama teman-teman dan guru.

  
DAFTAR PUSTAKA
asal-usul-motivasi.blogspot.com
ferpiink.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar