BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sering kali kita
dengar dengan membaca di berbagai media elektronik tentang berbagai obyek
wisata seperti Monumen Nasional, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia
Indah dan sebagainya. Obyek-obyek wisata tersebut menawarkan keindahan dan
kenyamanan berwisata juga pengetahuan bagi pengunjung. Oleh karena itu, maka
kami ikut serta dalam kegiatan study tour ke Jakarta. Selain karena ingin
menambah pengetahuan mengenai fasilitas-fasilitas yang tersedia di Monas,
Ancol, dan TMII, kami juga ingin menyelesaikan tugas akhir kelas VIII dengan
sebagaimana mestinya. Karena alasan itulah, laporan karya tulis study tour ke
Jakarta ini dibuat. Selain fasilitas
juga karena Jakarta adalah kota megapolitan, ibu kota Negara dan kota terbesar
di Indonesia.
B.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan Study
Tour ini bukan hanya bertujuan untuk bersenang-senang atau dunia hiburan bagi
para peserta Study Tour, tapi kegiatan ini mempunyai banyak sekali tujuan.
Tujuan tersebut antara lain sebagai berikut :
1.
Agar siswa dapat
mengetahui bahwa Indonesia memiliki banyak kekayaan dan SDA.
2.
Agar siswa
mengetahui kebesaran Allah SWT terhadap alam dan seisinya dengan adanya Pantai
Ancol.
3.
Agar siswa dapat
menambah pengetahuan tentang Monumen Nasional yang menjadi bagian dari Sejarah
Indonesia.
4.
Agar siswa dapat
menambah wawasan tentang tempat-tempat wisata yang ada di sekitarnya khususnya
di Ibu Kota negaranya sendiri.
5.
Agar menambah
pengetahuan yang tidak di dapatkan di sekolah.
C.
Manfaat Kegiatan
Manfaat dari di adakannya kegiatan Study Tour ini
adalah :
1.
Menambah
pengetahuan dan wawasan yang tidak di dapatkan di lingkungan sekolah.
2.
Menambah wawasan
tentang tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia khususnya di Jakarta seperti
Monumen Nasional, Taman Mini Indonesia Indah, dan lain-lain.
3.
Menambah sedikit
pengetahuan tentang sejarah berdirinya monument nasional.
D.
Tempat dan Waktu
Kegiatan
Tempat-tempat yang di kunjungi dalam kegiatan Study
Tour adalah :
1.
Monumen Nasional
Cawan Bawah pada hari selasa, 7 maret 2016 yang dimulai pukul 08.30 WIB s/d
10.00 WIB.
2.
Obyek Wisata
Pantai Ancol pada hari selasa, 7 maret 2016 yang di mulai puku 12.00 WIB s/d
13.30 WIB.
3.
Taman Mini
Indonesia Indah pada hari selasa, 7 maret 2016 yang di mulai pukul 14.30 WIB
s/d 16.30 WIB.
E.
Sasaran Kegiatan
1.
Mengamati secara
langsung tentang sebagian bukti-bukti kemerdekaan Indonesia yang terdapat di
dalam monument nasional dan sejarah berdirinya monument tersebut.
2.
Mengamati secara
langsung tentang fasilitas-fasilitas yang ada di Obyek Wisata tersebut.
Mengenai kekurangan dan kelebihan yang ada serta dampak dari adanya obyek
wisata tersebut baik segi ekonomi, sosial, maupun budaya bagi masyarakat
sekitar.
3.
Memanfaatkan
sebagian fasilitas yang telah tersedia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Agar fasilitas tersebut tidak sia-sia dan dapat berguna bagi
pengunjung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Perjalanan
Perjalanan Study
Tour Ke Jakarta di mulai hari senin, 7 maret 2016 dengan presensi peserta pukul
11.00 WIB – 12.00 WIB. Setelah selesai, lalu di lanjutkan dengan Sholat Dhuhur
jama’ sholat ‘asar sampai pukul 12.30 WIB. setelah presensi dan sholat dhuhur
dilaksanakan, waktunya berangkat ke Jakarta dengan melalui jalur selatan dengan
menikmati snack (box). Setelah azan maghrib berkumandang,waktunya istirahat
makan malam dan dilanjutkan dengan sholat maghrib dijama’ sholat isya’ sampai
pukul 19.00 WIB. Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
Tepat hari
selasa, 8 maret 2016 pukul 04.00 WIB, kita transit/istirahat di Asrama Haji
Bekasi untuk kegiatan MCK, sholat subuh dan persiapan makan pagi. Makan pagi di
lakukan pukul 06.00 WIB – 07.00 WIB. Setelah itu, melanjutkan perjalan ke obyek
Wisata Monas Cawan Bawah. Setelah satu setengah jam perjalanan, tibalah kita di
obyek Wisata Monas Cawan bawah pukul 08.30 WIB. Pada pukul 10.00 WIB, kita
melanjutkan perjalanan ke obyek wisata berikutnya yaitu ke Pantai Ancol.
Setelah jam menunjukkan pukul 11.30 WIB, kita makan siang dan di lanjutkan sholat
dhuhur dan menikmati obyek wisata Pantai Ancol sampai pukul 13.30 WIB.
Setelah selesai
menikmati obyek wisata Pantai Ancol, lalu kita melanjutkan perjalanan menuju ke
Obyek Wisata Taman Mini Indonesia Indah. Dalam perjalanan tersebut, membutuhkan
waktu kurang lebih satu jam dari obyek wisata Pantai Ancol. Lalu kita tiba di
obyek Wisata Taman Mini Indonesia Indah pukul 14.30 WIB dan menikmati wisata
tersebut kurang lebih 2 jam. Hingga pukul 17.30 WIB, kita singgah terlebih
dahulu di Pusat Oleh-Oleh dan di lanjutkan sholat Maghrib. Pukul 18.00 WIB,
kita makan malam bersama dan di lanjutkan sholat isya’ sampai pukul 19.00 WIB.
Setelah itu kita melanjutkan perjalanan pulang ke Jatinom. Karena jam
menunjukkan pukul 04.30 WIB yakni waktu sholat subuh, maka kita berhenti di
suatu masjid untuk istirahat sholat subuh sampai pukul 05.00 WIB. Setelah itu,
kita melnjutkan perjalanan pulang dan
tiba di tempat penjemputan semula (MTs Negeri Jatinom) pukul 05.00 WIB dan
melakukan Cross check perbekalan sampai pukul 07.00 WIB.
B. Letak
geografis dan Sejarah Obyek
1. Monumen
Nasional
Gambar 2.1
Mnumen Nasionla
|
Setelah pusat
pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya
berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, presiden Soekarno
mulai merencanakan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan
Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan Tugu Monas
bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa
revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat
patriotisme generasi penerus.
Pada tanggal 17
Agustus 1945 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen
nasional di gelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi
hanya 1 karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang
ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan
dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua di gelar pada tahun 1960
tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua
juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Soekarno.
Akan tetapi Soekarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen
itu berbentuk lingga atau yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen
dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu
luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu di tanggung oleh
anggaran Negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak
merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan di tunda
hingga ekonomi Inonesia membaik. Soekarno kemudian meminta arsitek R. M.
Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8
dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian di bangun
di area seluas 80 hektar. Tugu ini di arsiteki oleh Frederich Silaban dan R. M.
Soedarsono, mulai di bangun tanggal 17 Agustus 1961.
Gambar 2.2
Pembangunan Monas
|
Gambar 2,3
Ukuran Monas
|
Rancang Bangunan
Tugu Monas berdasarkan pada konsep bangunan universal yang abadi; Lingga dan
Yoni. Tugu Obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan
laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan
siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang
melambangkan perempuan, elemen feminine yang pasif dan negatif, serta
melambangkan malam hari. Lingga dan Yoni merupakan lambang kesuburan dan
kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia.
Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat di tafsirkan sebagai sepasang “alu” dan
“lesung”, alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga petani
tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangunan Monas penuh dimensi
khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 117,7 meter obelisk di atas
landasan persegi setinggi 17 meter, pelataran cawan. Monumen ini di lapisi
dengan marmer Italia.
Kolam di Taman
Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter di rancang sebagai bagian system
pendingin udara sekaligus
mempercantik penampilan Taman Monas. Di dekatnya
terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang
kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu di buat oleh pemahat
Itali, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jenderal Honores, Dr.
Mario Bross di Indonesia. Pintu masuk Monas terdapat di Taman Merdeka Utara
dekat patung Pangeran Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3
meter di bawah taman dan jalan silang
Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju Tugu Monas. Loket tiket berada di
ujung terowongan. Ketika pengunjung naik kembali ke permukaan tanah di sisi
utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling melihat relief sejarah
perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah nasional melalui pintu di
sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju ruang kemerdekaan atau
lift menuju pelataran puncak monumen.
2. Taman
Impian Jaya Ancol
Gambar 2.4
Ancol
|
Sebagai kawasan
wisata, Taman Impian Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Waktu
itu, Gubernur Jenderal Hindi Belanda, Andriaan Valckenier, memiliki rumah
peristirahatan sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan
itu kemudian berkembang menjadi tempat wsisata.
Sayangnya,
ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, ancol terlupakan.
Sungai Ciliwung secara leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga
mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang
semula cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan ‘tempat jin buang anak’.
Lalu, muncul
usulan agar kawasan itu di fungsikan menjadi daerah industri. Namun, usul itu
di tolak mentah-mentah oleh Presiden Soekarno. Malah Bung Karno ingin membangun
kawasan itu sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember
1965, Bung Karno memerintahkakn kepada Gubernur DKI Jakarta waktu itu, dr.
Sumarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol. Proyek
pembangunan ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu
menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD
Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir. Ciputra.
Sebagai salah
satu lokasi tujuan wisata, nama Ancol bukan merupakan nama yang asing bagi
warga kota Jakarta. Kawasan wisata pantai yang memiliki beragam fasilitas
hiburan ini juga telah di kenal sejak lama bahkan mungkin sebelum masa
Penjajahan Belanda. Namun dengan berbagai keterbatasan informasi yang ada,
sejarah kawasan ini baru di ketahui sejalan dengan terbentuknya kota Batavia
abad ke-17.
Secara umum
posisi ancol tidak menguntungkan karena merupakan dataran rendah yang di penghuni
rawa. Meski demikian areal pantainya masih dianggap layak untuk dijadikan
tempat tinggal karena letaknya yang landai dan dilindungi oleh gugusan
kepulauan seribu, sehingga tidak memungkinkan dilanda amukan ombak laut jawa.
Di lokasi pantai
ini atau tepatnya di ujung Muara Ancol Vaart (sekarang kali Ancol), pemerintah
Kolonial Belanda pernah membangun sebuah benteng guna melindungi Batavia dari
serangan musuh yang berasal dari laut (tidak di temukan informasi mengenai
tahun serta apakah lokasi benteng yang dimaksud sama dengan sisa benteng tua
yang sekarang berada dalam kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol/Ancol Bay).
Selain sisa-sisa
benteng, Pantai Ancol juga memiliki sebuah bangunan tua bersejarah lain bernama
Kelenteng An Xu Da Bo Gong Miao (sekarang Kelenteng Toapekong Ancol/Vihara
Ancol. Letkanya di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol).Klenteng ini di
perkirakan dibangun tahun 1650 oleh para pengikut Armada Cheng Ho saat berlabuh
di kawasan Jakarta.
Pesatnya
perkembangan kota Batavia di abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-18 membuat
nama Ancol sebagai sebuah pantai yang terletak tidak jauh dari kota Batavia
ikut terangkat. Keindahan Pantai Ancol yang terkenal sering dimanfaatkan
sebagai lokasi peristirahatan oleh penduduk.
Seperti yang
pernah diabadikan Johhanes Ranch dalam kaeya-karya lukisannya tentang Ancol,
pada masa itu dengan mudah di temukan banyak vila-vila peristirahatan berdiri
di sekitar pantai ini, bahkan Gubernur Jendral Hindia Belanda Andriaan
Valckneir disebut-sebut pernah memiliki tempat peristirahatan di lokasi ini.
Sayang, seiring
hancurnya iklim kota lama Batavia di akhir abad ke-18 akibat polusi dan
berjangkitnya wabah penyakit, serta adanya eksodus warga Batavia ke wilayah
kota baru Weltevreden membuat Ancol mulai ditinggalkan. Kawasan berawa ini
dikatakan sebagai salah satu daerah sumber penyebaran penyakit malaria yang
terkenal dan memakan banyak korban jiwa saat itu.
Pada masa
kekuasaan Imperialisme Jepang dikisahkan, rawa-rawa sekitar Ancol sering
dimanfaatkan sebagai ladang eksekusi dan tempat pemakaman warga eropa khususnya
Belanda yang berani melawan Jepang. (Beberapa sumber menuliskan setelah
kekalahan Jepang oleh sekutu di perang dunia ke-II, makam-makam tersebut di
bongkar dan dipindahkan kel lokasi pemakaman baru. Pemakaman ini sering di
kenal dengan nama Everald Ancol atau Kuburan Belanda, terletak dalam kompleks
Taman Impian Jaya Ancol).
Gambar 2.5
Suasana Ancol
|
Gambar 2.4
Wahana Ancol
|
Saat sekarang
atau sering juga disebut Taman impian Jaya Acol adalah sebuah taman rekreasi
terbesar dan paling popular di Jakarta. Ancol memiliki berbagai pilihan atraksi
yang menarik dan menantang. Ada banyak aktivitas yang gapat anda lakukan di
sana, seperti sekedar berjalan-jalan di pantai Ancol, berenang atau menikmati
pantai Ancol sambil menyantap makanan khas laut atau dapat juga sarana lainnya
yang ada di kawasan Taman Impian Jaya Ancol.
3. Taman Mini
Indonesia Indah
Gambar 2.6
Denah wahana TMII
|
Taman mini
Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya
Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 kilometer
persegi ini terletak pada koordinat 6°18’6.8”LS, 106°53’47.2”BT. Taman ini
merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek
kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang
ditampulkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan
aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII
terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniature kepulauan Indonesia di
tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan
Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMII sebagai salah
satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
Gagasan
pembangunan suatu miniature yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala
isinya ini di cetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih di kenal
dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di
Jalan Cendana no 8 jakarta pada tanggal 13 maret 1970. Melalui miniature ini di
harapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa sinta tanah air pada seluruh
bangsa Indonesia. Maka di mulailah suatu proyek yang di sebut Proyek Miniatur
Indonesia “Indonesia Indah”, yang di laksanakan oleh
Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai di
bangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek
kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern
ddiperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya topografi TMII agak berbukit,
tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan
ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan
lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
C. Tinjauan
Obyek Berdasarkan Ilmu Pengetahuan
1.
Monumen Nasional
Monumen Nasional
akan memberikan tambahan pengetahuan tentang sebagian sejarah yang ada di
Indonesia. Apabila kita naik ke bagian atas Monumen Nasional, kita dapat
melihat pemandangan yang merupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Di Monumen
Nasional Juga terdapat Relief Sejarah Indonesia yang terdapat di sekeliling
Monumen Nasional. Disini kita dapat melihat sejarah Singasari dan Majapahit.
Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat
Indonesia dan pahlawan-pahlawan Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang
memperjuangkan Indonesia merdeka pada awal abad ke-20, sumpah pemuda,
pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul
Revolusi dan Perang Kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa
pembangunan Indonesia modern
Di Monumen
Nasional juga terdapat Museum Sejarah Nasional yang terdapat di bagian dasar
monument pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah. Disini kita dapat
melihat dan mengetahui tentang masa prasejarah, masa kemaharajaan kuno seperti
Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul
perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan Pemerintah
Hindia Belanda.
2.
Taman Impian
Jaya Ancol
Taman Impian
Jaya Ancol adalah salah satu obyek wisata yang di pilih banyak orang untuk
berlibur. Namun tidak hanya itu saja, di Taman Impian Jaya ancol juga terdapat
Akuarium Raksasa (Seaworld) yang di dalamnya terdapat lebih dari 4.000 jenis
ikan dan hiu dari 300 spesies. Dengan itu, kita dapat menambah pengetahuan
tentang jenis-jenis ikan yang ada di Indonesia dengan berjalan melalui
terowongan sepanjang 80 meter. Di sini
juga terdapat teater yang memutar tiga film pendidikan dalam bahasa inggris dan
bahasa Indonesia.
Di Taman Impian
Jaya Ancol juga terdapat Pasar Seni yang memiliki koleksi kerajinan Indonesia
yang beragam mulai dari lukisan sampai souvenir. Pasar seni ini memberikan
pengalaman unik, kita tidak hanya bisa membeli barang-barang kesenian dan
kerajinan Indonesia yang berkualitas, tapi juga berkesempatan untuk melihat dan
bertemu para seniman di tempat kerja mereka. Tidak hanya pengrajin wayang,
namun ada juga pemahat kayu, pelukis, dan pembuat kerajinan lainnya.
3.
Taman Mini
Indonesia Indah
Banyaknya sarana
rekreasi menjadikan TMII adalah tempat yang cocok untuk berwisata bersama
anak-anak karena di TMII selain kita disuguhi keindahan alam, tatanan yang
rapi, serta banyaknya wahana permainan, kita juga dapat berwisata pengetahuan
dan kenal lebih jauh tentang keanekaragaman budaya. Sarana rekreasi ini
meliputi : Istana Anak-Anak Indonesia, Kereta Gantung, Perahu Angsa Arsipel
Indonesia, Taman Among Putro, Taman Ria Atmaja, Desa Wisata, Kolam Renang Snow
Bay, Teater dan Bioskop.
Taman Mini
Indonesia Indah juga menyediakan berbagai bangunan agama untuk menggambarkan
keselarasan dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Bangunan tersebut
antara lain : Masjid pangeran Diponegoro, Gereja Katholik Santa Cantharina,
Gereja Protestan Haleluya, Pura Penataran Agung Kertabumi, Wihara Arya Dwipa
Arama, Sasana Adirasa Paangeran Samber Nyawa, dan Kuil Konghucu.
Bangunan yang di
khususkan sebagai tempat pergelaran kesenian dan menonton film, antara lain : Teater
IMAX Keong Mas (Di putar berbagai film yang bertemakan lingkungan dan nusantara
sampai film Box Office), Teater Tanah Airku, Teater 4 Dimensi. Di Taman Mini
Indonesia Indah juga di bangun bangunan khusus untuk menunjukkan keindahan
flora dan fauna di Indonesia, yaitu terdapat 10 taman antara lain : Taman
Anggrek, Taman Apotek Hidup, Taman Kaktus, Taman Melati, Taman Bunga Keong Mas,
Akuarium Ikan Air Tawar, Taman Bekisar, Taman Burung, Taman Ria Atmaja Park dan
Taman Budaya Tionghoa Indonesia.
Untuk menambah
pengetahuan tentang hal-hal yang ada di zaman dahulu seperti berbagai budaya,
sejarah, flora, fauna, dan teknologi di Indonesia. Taman Mini Indonesia Indah
menyediakan banyak sekali museum, diantaranya : Museum Indonesia, Museum Purna
Bakti Pertiwi, Museum Keprajuritan, Museum Prangko, Museum Pusaka, Museum
Transportasi, Museum Listrik dan Energi baru, Museum Telekomunikasi, Museum
Penerangan, Museum Olahraga, Museum Asmat, Museum Satwa Komodo dan Reptil,
Museum Serangga, Museum Pusat Peragaan Ilmu Pegetahuan dan Teknologi, Museum
Minyak dan Gas Bumi, dan Museum Timor Leste.
D. Pengaruh
dan Prospek Sosial Ekonomi dan Budaya Bagi Masyarakat
1. Monumen Nasional
Pengaruh dan prospek adanya Monumen Nasional terhadap
kehidupan sosial ekonomi dan Budaya masyarakat adalah dapat membuat lapangan
kerja baru untuk masyarakat setempat, baik itu pegawai bagian pembersih,
keamanan, taupun yang lainnya yang sesuai dengan kemampuan, skill dari
masyarakat sekitar. Masyarakat juga dapat berjualan, seperti : makanan,
minuman, atau voucher pulsa di sekitar monument tersebut, sehingga masyarakat
lokal bisa mendapatkan peningkatan taraf hidup yang layak.
Pengaruh Positif adanya Monumen Nasional antara lain :
-
Adanya perlindungan
untuk benda-benda kuno dan bukti sejarah kemerdekaan agar dapat di lihat/di
nikmati oleh generasi penerus.
-
Adanya rasa
bangga dari masyarakat terhadap perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan
Negara Republik Indonesia
-
Bertambahnya
tempat wisata yang tidak hanya memberikan keindahan, tetapi juga memberikan
pengetahuan yang tidak di dapatkan di sekolah.
Pengaruh negatif adanya Monumen nasional antara lain :
-
Apabila kondisi
Monumen Nasional sedang dipadati oleh para wisatawan, maka akan ada tindak
kejahatan seperti pencopetan dan sebagainya.
-
Meningkatnya
tingkat hidup yang konsumtif bagi wisatawan.
2. Taman Jaya Impian Ancol
Dengan adanya Taman Impian Jaya Ancol, maka akan
membantu masyarakat sekitar untuk bekerja dan mengurangi tingkat pengangguran.
Masyarakat sekitar dapat bekerja sebagai pegawai kebersihan, keamanan, dan
lain-lain. Masyarakat sekitar juga dapat berwisata dengan jarak yang dekat,
sehingga akan mengurangi ongkos untuk berwisata.
Bukan hanya membawa keuntungan bagi masyarakat
sekitar, namun dengan di bangunnya Taman Impian Jaya Ancol juga akan membawa
dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Misalnya apabila kondisi Taman Impian
Jaya Ancol sedang padat oleh pengunjung, maka situasi akan menjadi ramai.
Karena itu, masyarakat akan merasa terganggu dan sulit untuk mendapatkan
situasi yang tenang.
3. Taman Mini Indonesia Indah
Dengan berdirinya Taman Mini Indonesia Indah, maka
tempat wisata di Indonesia akan menambah kekayaan Indonesia terhadap tempat
wisata. Ketika hari libur tiba, maka masyarakat dapat berlibur di Taman Mini
Indonesia Indah bersama keluarganya. Karena di Taman Mini Indonesia Indah ini
terdapat anjungan-anjungan, museum-museum hidup serta miniatur-miniatur yang di
sajikan dengan suasana yang mengacu modern tetapi tidak meninggalkan tradisi
Indonesia yang ada.
Dengan tema yang ada di Taman Mini Indonesia Indah berupa
anjungan-anjungan daerah yang berbeda dan gedung-gedung keagamaan yang berbeda
pula, masyarakat akan mengerti bahwa sesungguhnya kita berbeda tapi satu tujuan
dan dengan hal tersebut mereka akan mempelajari satu sama lain perbedaan antara
mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kami merasa senang pada saat berwisata ke Jakarta
karena kami jadi lebih mengerti tentang tempat-tempat wisata yang ada di kota
Jakarta serta ilmu pengetahuan kami menjadi bertambah, serta menambah
pengalaman saat berwisata. Kota Jakarta adalah kota yang banyak mengandung
sejarah. Disana banyak terdapat tempat wisata. Maka dari itu apabila kita
berwisata ke Jakarta sebaiknya kita tidak boleh hanya bersenang-senang saja.
Kita juga harus mengetahui sejarah tentang tempat tersebut. Terlebih apabila
kita pergi ke museum, kita dapat benda-benda bersejarah, dari situ kita dapat
mengetahui kehidupan zaman dahulu.
B. Saran
Ø Untuk para panitia sebaiknya pada saat di tempat
wisata kami di berikan waktu yang cukup lama, supaya kami bisa mencari informasi
dan pengalaman tanpa terburu-buru.
Ø Untuk guru dan panitia penyelenggara di harapkan
tahun-tahun mendatang tujuan wisata yang belum pernah dikunjungi tahun-tahun
lampau.
Ø Untuk adik kelas sebaiknya jika ada Study Tour
diharapkan agar dapat mengikuti kegiatan Study Tour tersebut karena selain
menyenangkan juga menambah pengalaman dan wawasan bersama teman-teman dan guru.
DAFTAR PUSTAKA
asal-usul-motivasi.blogspot.com
ferpiink.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar