Laporan
Penjualan Bulanan
1.
Buat layout seperti berikut. Anda bisa
menanbahkan kategori sejummlah kategori produk yang dimiliki.
2.
Kemudian masukkan bulan untuk
pencatatan, sesuai dengan tahun fiscal.
3.
Untuk bulan berikutnya, anda bisa
membuat rumus seperti berikut untuk menambahkan bulan tersebut dengan satu
bulan ke depannya. Yaitu dengan Month (Sel_sebelumnya + 1).
4.
Salin formula ke kanan.
5.
Maka timeline untuk bulan – bulan dalam
satu tahun akan terlihat.
6.
Kemudian untuk semua yang berformat
uang, pilih pada sel kemudian set format pada Rupiah. Nanti yang tidak dalam
bentuk rupiah bisa dihilangkan pemformatannya di belakang.
7.
Buat rumus perhitungan total untuk
kategori 1 di bulan tertentu, yaitu dengan mengalihkan baris Terjual denagn
Harga Terjual.
8.
Salin formula ke kanan, maka baris TOTAL
untuk tiap kategori akan otomatis tersalin untuk semua.
9.
Sama halnya dengan kategori kedua, anda
bisa menghitung total untuk kategori tersebut.
10.
Salin juga ke kanan hingga semua bulan
di kategori 2 ini tercakup.
11.
Untuk kategori ketiga, hitung totalnya
dengan mengalikan Terjual dan Harga Jual untuk kategori tersebut.
12.
Salin rumus ke kanan, maka semua akan
terlihat sama.
13.
Di kolom paling kanan, tambahkan satu
kolom yang berisi total penjualan tahunan. Dan buat formula untuk menjumlahkan
semua dengan klik pada Sum dari memilih total semua bulan yang ada.
14.
Begitu pula untuk kategori kedua jjuga
sama.
15.
Atau bisa juga dengan menyalin formula
pertamam ke bawah.
16.
Didapat total penjumlahan untuk
Kuantitas penjualan dan juga total rupiah penjualan untuk satu tahun.
17.
Untuk sel – sel di kolom Total Tahunan
yang tidak ada isinya, bisa diformat selnya. Klik kanan pada sel – sel yang
sudah dipilih kemudian klik pada Format Cells.
18.
Kemudian klik pada tab Fill pada jendela
Format Cells.
19.
Kemudian pilih pattern style yang
stripe. Klik OK.
20.
Maka tampilan pattern style terlihat
seperti berikut ini.
21.
Hasil akhir rekap table penjualan
tahunan seperti berikut, kalau jumlah kategori bertambah, maka anda bisa
menambahkan sendiri tabelnya. Kalau harga statis, anda bisa mengaturnya di satu
sel tertentu, kemudian menyalin semuanya di sel yang bersangkutan.
Membuat Chart
Penjuallan per Kategori
1.
Pertama kita akan buat persentase jumlah
per kategori terhadap keseluruhan. Klik pada sel – sel yang berisi total jumlah
per kategori.
2.
Klik paa tombol Insert > File untuk
memasukkan Pie. Misalnya Exploded Pie.
3.
Maka terlihat ada porsi untuk tiap
jumlah per kategori. Legendanya masih hanya berupa angka 1, 2, 3 karena itu
perlu di edit dengan lik kanan dan pilih menu Select Data.
4.
Klik Edit pada Legend Entries >
Horizontal Axis Labels.
5.
Kemudian pilih labelnya dengan memilih
nama kategori pda sel di atasnya.
6.
Legenda yang terpilih akan terseleksi.
7.
Maka di Horizontal (Category) Axis
Labels terlihat seperti beriku :
8.
Anda bisa mengkostumisasi tampilan
dengan merotasi 3 dimensi, klik kanan dan pilih 3 D Rotation.
9.
Kemudian tentukan rotasi dari sumbu X, Y
dan Z dan anda bisa melihat preview-nya di jendela aplikasi. Kalau sudah
sesuai, klik Close.
10.
Tampilan jumlah total penjualan terhadap
keseluruhan porsi penjualan akan terlihat.
11.
Anda dapat menambahkan label ke chart
tersebut.
12.
Anda dapat menambahkan ke chart
tersebut.
Membuat Chart
Persentase Omzet
1.
Cek pada sel – sel yang berisi omzet
untuk tiap – tiap kategori.
2.
Cek pada Insert> Pie untuk memasukkan
Pi.
3.
Klik kanan select data untuk mengedit
nama di legend. Klik Edit untuk mengedit nama legenda.
4.
Pilih sel – sel yang berisi nama tp
kategori.
5.
Alhasil, di legend entries akan berubah
namanya.
6.
Kasih label untuk memperjelas chart ini.
Laporan
Utang
1. Buat judul dari Laporan
Penerimaan Utang Bisnis Diikuti dengan nama usaha anda.
2. Buat deskripsi utang,
tanggal utang, lalu tipe utang, dan apakah utang tersebut memiliki kolateral /
jaminan atau tidak. Yang terpenting tentukan jumlah utang.
3. Buat daftar ke mana saja
penggunaan uang dari utang. Isikan 3 kolom, yaitu Perencanaan Uang Yang
Diterima, Jumlah dan Persentase dari Total.
4. Kemudian tentukan alokasi
utang untuk setiap pos perencanaan tersebut.
5. Anda bisa menjumlahkan kolom
ini dengan klik pada SUM dan memilih sel – sel yang akan dijumlahkan.
6. Maka semuanya akan tampil di
baris total.
7. Buat rumus untuk kolom %
dari total, yaitu dengan membagikan sel di samping kiri pada jumlah dibagi
dengan total, dan diformat dalam persen. Dimana total dijadikan absolu
menggunakan karakter $.
8. Salin formula tersebut ke
bawah untuk menyalin formula persentase ini.
9. Hapus persentase yang tidak
ada nilainya.
10. Kemudian hitung total dari
persentase dengan menggunakan SUM untuk menghitung totalnya.
11. Dibawah table ini, buat
table Catatan untuk memberikan catatan sesuai kebutuhan anda.
12. Untuk lebih bisa melihat
bagaimana porsi tiap alokasi utang terhadap keseluruhan utang, anda bisa
membuat pie chart, seleksi kolom Perencanaan Uang Yang Diterima, kemudian besar
uangnya, dan klik pada Insert > Pie.
13. Anda dapat melihat bagaimana
porsi penggunaan uang utang untuk alokasi pos – pos tertentu.
Laporan
Utang Bisnis
1. Buat table seperti berikut, dimana tabelnya
berisi kolom – kolom seepti kepada siapa utang, jumlah awal, tanggal awal,
saldo sekarang, interest, tanggal jatuh tempo, bulanan, kolateral dan jatuh
tempo /belum?
2. Isikan daftar utang – utang
yang ada. Beserta tingkat suku bunga dan nilai bulanan.
3. Kalu utang perusahaan banyak
(hingga rausan misalnya). Anda tentu ingin agar bisa menentukan utang mana yang
harus dilunasi dulu. Untuk itu masukkan Filter dengan klik pada Data >
Filter.
4. Kalau sudah akan muncul
filter akibat penekanan menu Data > Filter.
5. Anda bisa menentukan baris
mana saja dari daftar utang yang ditampilkan dengan menggunakan Filter.
6. Misalnya yang interest
kurang dari 10%, bisa diset memakai Custom Auto Filter.
7. Maka hanya interest yang
kurang dari 10% yang ditampilkan , lainnya masih terlihat.
8. Anda juga bisa membuat
filter menggunakan 2 syarat, misalnya yang interest lebih dari 8% dan bukan 9%
seeprti terlihat di custom auto filter berikut :
9. Maka data yang ditampilkan
sesuai dengan yang difilter saja.
Neraca Keuangan
1. Buat
judul, nama perusahaan dan asset. Asset ada 2 jenis, yaitu asset lancar / asset
sekarang, dan asset jangka panjang. Buat asset sekarang terlebih dahulu.
2. Masukkan
tahun di samping kanan tulisan Asset.
3. Buat
formula untuk menambahkan tahun dengan + 1 di samping kanan.
4. Kemudian
salin formula tersebut ke kanan.
5. Tentukan
beberapa jenis asset lancar, atau asset sekarang. Di daftar yang ada.
6. Masukkan
nilai – nilai asset ini untuk tiap tahun yang ada.
7. Tambahkan
total asset lancar dengan menggunakan SUM untuk tahun pertama.
8. Salin
menu SUM ini ke kanan untuk menghasilkan jumlah asset lancar ke semua tahun.
9. Hasilnya,
semua Total Asset Sekarang akan terbuat.
10. Dengan
cara yang sama, anda bisa memasukkan Asset Jangka Panjang / Asset tetap.
Kemudian isikan item – item asset ini.
11. Kemudian
isikan detil dari nilai asset ini untuk semua tahun.
12. Buat
fungsi SUM yang menjumlahkan asset tetap saja.
13. Salin
fungsi SUM ini ke kanan hingga semua tahun untuk Asset Tetap akan terjumlahkan.
14. Lihat
bagian Total Asset. Ini akan menjumlahkan Assset sekarang dengan Asset Tetap.
Anda bisa membuat formula untuk menjumlahkan Total Asset Sekarang dengan Total
Asset Tetap.
15. Salin
ke samping kanan, maka Total Asset untuk semua akan terliihat.
16. Di
bawahnya buat table Kewajiban / Liability. Dan masukkan item – item current
liability atau kewajiban lancar anda.
17. Isikan
nilai – nilai dari kewajiban lancar yang anda miliki.
18. Buat
rumus untuk menghitung kewajiban lancar anda, anda bisa men – sum kemudian
memilih sel – sel di kewajiban lancar.
19. Salin
rumus penjumlahan kewajiban lancar ini ke kanan.
20. Jumlah
kewajiban lancar untuk semua tahun akan terlihat.
21. Buat
kategori kwajiban lain, misalnya kewajiban jangka panjang.
22. Isi
niai –nilai untuk kwajiban jangka panjang ini
23. Buat
fungsi SUM untuk menjumlahkan kewajiban jangka panjang ini.
24. Salin
fungsi SUM ini ke kanan, sehingga semua tahun akan terhitung jumlah kewajiban
jangka panjangnya, alias long term liabilities.
25. Terakhir,
masukkan kategori Ekuitas Shareholder Dan isikan nilainya untuk tiap tahun yang
ada di neraca.
26. Buat
rumus untuk menghitung saldo laba. Yaitu total asset dikurangi semua kewajiban
/ lliabilities dan dikurangi pula dengan modal capital.
27. Salin
rumus ini ke kanan untuk menghitung saldo laba untuk semua tahun.
28. Anda
bisa menghitung semua total ekuitas shareholder dengan menjumlahkan modal
capital plus saldo laba.
29. Salin
rumus, maka total ekuitas untuk shareholder akan terbuat.
30. Sekarang
buat rumus untuk menjumlahkan total kewajiban dan ekuitas.
31. Salin
rumus ini ke kanan untuk menjumlahkan total kewajiban dan ekuitas di semua
tahun.
32. Maka
jumlah total ekuitas dan kewajiban untuk semua tahun akan terlihat.
Perhitungan
Jumlah Angsuran Utang
1. Buat
heading berupa perhitungan pinjaman, kemudian buat dua table untuk memasukkan
informasi utang dan informasi angsuran dan bunga.
2. Masukkan
info seputar utang anda, seperti nilai utang, bunga / interest, dan jangka waktu
(1 tahun)
3. Kemudian
hitung dulu angsuran bulanan. Caranya dengan menggunakan rumus PMT, dengan
argument rate per bulan, nper dan present value. Present value diisikan dengan
jumlah utang.
4. Klik
Enter, maka angsuran per bulan akan terlihat.
5. Berikutnya,
buat rumus untuk menghitung total pembayaran, yaitu angsuran bulanan, dikalikan
dengan jangka waktu dan dikalikan dengan 12 bulan.
6. Maka
terlihat total pembayaran.
7. Buat
table jadwal angsuran, dengan isi enam kolom, yaitu kolom Tahun, saldo awal,
angsuran tahunan, porsi bunga, porsi pokok dan saldo pinjaman.
8. Karena
contoh angsuran di tutorial ini 8 tahun, maka buat 8 di bagian tahun. Kemudian
untuk saldo awal, tentukan sesuai jumlah utang. Ini adalah saldo awal dari
utang di tahun pertama.
9. Buat
rumus untuk angsuran tahunan, yaitu mengalikan angsuran bulanan dikali dengan
dua belas. Untuk angsuran bulanannya, dikasih tanda dolar, agar bernilai
statis.
10. Maka
angsuran tahunan akan terlihat.
11. Tentukan
saldo pinjaman, yaitu menggunakan fungsi PV (Present Value) dengan argument
berupa bunga, nper, dan pmt.
12. Nilai
saldo pinjaman merupakan nilai akhir dari pinjaman ketika angsuran di tahun
tersebut sudah ditunaikan.
13. Kemudian
tentukan porsi bunga, yaitu pengurangan antara angsuran tahunan dikurangi
dengan porsi pokok.
14. Untuk
saldo awal di tahun kedua, adalah sama dengan saldo akhir di tahun sebelumnya.
15. Maka
anda bisa melihat di tahun kedua, saldo akan sama dengan akkkhir tahun
sebelumnya.
16. Salin
ke bawah untuk angsuran tahunan, ini karena angsuran tahunan tetap. Karena
interest selalu tetap.
17. Kemudian
berikutnya, klik pada tahun pertama di saldo pinjaman.
18. Kemudian
salin ke bawah saldo pinjaman ini. sehingga terlihat di akhir tahun kedelapan,
saldo pinjaman akan menjadi kosong. Artinya utang sudah llunas.
19. Salin
juga kolom saldo awal hingga ke bawah, disitu terlihat saldo mulai berkurang
sedikit demi sedikit hingga awal tahun ke delapan.
20. Klik
kolom porsi pokok dan salin ke bawah.
21. Terlihat
porsi pokok di awal tahun akan lebih sedikit dan terus membesar di akhirnya.
22. Terakhir,
salin porsi bunga, kebalikan dengan porsi pokok, porsi bunga ini akan mengecil
dari tahun ke tahun.
23. Kembali
ke table informasi angsuran dan bunga, isikan total bunga dengan men-SUM pada
header Porsi Bunga.
24. Maka
terlihat total pembayaran dan total dari porsi bunga dari pinjaman anda.
25. Langkah
ini cocok anda buat untuk utang bank, atau leasing.
Laporan
Pengeluaran
1. Buat
judul, nama, tanggal dan biaya per kilometer seperti berikut, biaya per
kilometer ini untuk menentukan biaya transportasi nantinya.
2. Pertama
buat jenis biaya transportasi, misalnya kita ingin membuat biaya mingguan, maka
buat akhirnya dulu, yaitu dengan member sama dengan, dan mengisikan tanggal di
akhir periode.
3. Di
akhir periode akan terlihat tanggal tersebut.
4. Kemudian
kurangkan tanggalnya dengan satu angka, dan salin formula ini kek kiri.
5. Masukkan
jangkauan kilometer dari jarak yang ditempuh dalam perjalanan di baris Nilai
Kilometer.
6. Kemudia
tentukan jumlah total di kolom paling kanan dengan menggunakan menu SUM untuk
menjumlahkan semua nilai yang ada di kolom Hari.
7. Maka
total nilai kilometer dalam satu minggu akan terihat.
8. Nilai
reimburse bisa didapat dengan mengalikan Nilai Kilometer yang ditempuh dengan
biaya per kilometer.
9. Salin
formula untuk reimburse ini ke kanan sehingga semua hari akan diperoleh
nilainya.
10. Tentukan
total nilai reimburse ini dengan menggunakan SUM di kolom Total.
11. Tentukan
nilai – nilai lainnya di kategori Biaya Transportasi ini.
12. Totalkan
biaya transportasi menggunakan SUM untuk menambahkan semua biaya transportasi
harian.
13. Salin
ke semua hari formula ini, agar total biaya transportasi terlihat.
14. Kemudian
salin formula untuk kolom TOTAL ke semua jenis biaya di bawahnya, termasuk
biaya transportasi.
15. Masukkan
biaya – biaya lagi sesuai kebutuhan anda, misalnya biaya akomodasi dan biaya
lain – lain.
16. Di
kolom Total, salin semua formula penjumlahan ke bawahnya.
17. Untuk
biaya akomodasi, tentukan di bagian biaya tersebut, lalu jumlahkan biaya khusus
untuk akomodasi di Total Akomodasi.
18. Salin
juga formula untuk TOTAL AKOMODASI ke kanan.
19. Masukkan
biaya untuk lain – lain.
20. Kemudian
masukkan semua biaya total harian di baris TOTAL PER HARI.
21. Kalau
sudah dibuat formulanya, seret ke kanan untuk membuat formula untuk semua hari.
22. Anda
bisa menambahkan detil jenis transaksi tertentu yang terlalu rumit kalau
dituliskan secara eceran di bagian table utama.
Perencanaan
Pengeluaran
1. Buat
judul Perencanaan Pengeluaran.
2. Kemudian
buat table seperti berikut, yaitu ada kategori (karyawan dan operasional),
serta empat kolom tambahan, yaitu Anggaran yang direncanakan, actual, perbedaan
dalam rupiah, dan dalam persen.
3. Tentukan
item – item pos anggaran di sebelah kanan kategorinya.
4. Tentukan
perencanaan berapa anggaran untuk pos – pos tersebut.
5. Kemudia
tentukan nilai actual-nya di kolom Aktual.
6. Antara
actual / kenyataan dengan yang dianggarkan ada bedanya, buat rumus untuk
menghitung perbedaannya tersebut dengan cara mengurangkan yang actual dengan
yang dianggarkan.
7. Salin
rumus perbedaan tersebut ke bagian bawah.
8. Buat
rumus untuk menghitung perbedaan dalam persen, yaitu dengan membagi kolom
perbedaan dengan kolom anggaran.
9. Kemudian
untuk memberikan format persen, pilih semua sel di kolom Perbedaan (%) ini. dan
klik kanan serta pilih Format Cell.
10. Klik
tab Number, kemudian klik Percentage.
11. Tentukan
decimal places menjadi 2.
12. Salin
formula ini ke bawah, maka semua akan terlihat semua menjadi presentase.
13. Kemudian
masukkan pengeluaran untuk kategori kedua, dan isikan jumlah yang dianggarkan
di kolom anggaran.
14. Dan
isikan alokasi kenyataannya di Akatual.
15. Kemudian
salin formula di kolom Perbedaan hingga diperoleh perbedaan antara actual dan
kenyataan untuk kolom Perbedaan.
16. Salin
juga kolom Perbedaan hingga ke bagian bawah.
17. Buat
fungsi SUM untuk bagian kolom Anggaran guna menjumlahkan totall uang yang
dianggarkan perusahaan.
18. Salin
fungsi SUM ini ke kanan hingga kolom Aktual dan Perbedaan pun di jumlahkan
totalnnya.
19. Kemudai
untuk perbedaan di baris terakhir, anda bisa menyalin dari sel di atasnya pada
kolom perbedaan.
20. Dari
baris terakhir, anda memperoleh gambaran, berapa sebenarnya total yang
direncanakan, lalu berapa total yang actual, dan nilai perbedaannya dalam persen
dan dalam rupiah. Ini informasi yang sangat penting bagi bisnis anda.
Sales
Budget.
1. Buat
title, bulan dan divisi dari table sales budget ini.
2. Buat
table dengan beberapa kolom, seperti nomor item, deskripsi, unit, pengeluaran
per unit, penjualan direncanakan, dan persentase dari total.
3. Tentukan
nomor item dari produk.
4. Isikan
nama produk di Deskripsi.
5. Tentukan
jumlah unit dan nilai pengeluaran per unit.
6. Format
kolom pengeluaran dengan rupiah.
7. Hasilnya,
kolom pengeluaran per unit akan memiliki tampilan rupiah.
8. Hitung
penjualan direncanakan, yaitu perhitungan antara unit dikalikan dengan
pengeluaran per unit.
9. Salin
formula ini ke bawah.
10. Hitung
total dari kolom penjualan direncanakan untuk menghitung total pengeluaran
sales.
11. Hitung
persentase dari pengeluaran tiap produk dibandingkan dengan totalnya.
12. Maka
terlihat tampilan porsi tiap item terhadap keseluruhan.
13. Klik
kanan dan pilih format cells.
14. Set
format ke Number > Percentage, dan buat persentase dengan nilai decimal 2.
15. Akhirnya,
dapat persentase dengan tampilan dua digit.
Laporan Overhead
1. Buat
title dari table Overhead ini “Biaya Overhead Pabrik”.
2. Beri
tahun dan buat tujuh kolom dari biaya Overhead ini. misalnya overhead ini akan
menampilkan overhead selama 16 bulan atau 4 kali caturwulan.
3. Tentukan
nama – nama dari biaya overhead ini denan mengisikan di kolom Nama Biaya
Overhead.
4. Masukkan
biaya overhead untuk tiap jenis biaya yang sudah dimasukkan untuk caturwulan
pertama (emapt bulan pertama).
5. Buat
formula untuk menjumlahkan biaya overhead untuk caturwulan pertama dengan menggunakan
fungsi SUM untuk kolomm Caturwulan pertama.
6. Hasilnya,
biaya overhead untuk caturwulan pertama akan terlihat.
7. Kemudian
isikan biaya – biaya lain untuk caturwulan – caturwulan berikutnya.
8. Salin
fungsi SUM di caturwulan pertama, ke caturwulan berikutnya.
9. Hitung
total untuk menghitung total penjualan untuk biaya overhead tertentu di baris
yang menampilkan nama penjualan tersebut.
10. Salin
bagian total tersebut ke bagian bawah hingga semua baris yang menjelaskan biaya
overhead akan terjumlahkan.
11. Total
dari semua biaya overhead di semua caturwulan akan bisa dijumlahkan dengan
men-SUM pada kolom TOTAL.
12. Total
biaya untuk 16 bulan akan terlihat di sel terakhir pada kolom TOTAL.
13. Kita
ingin menghitung berapa sebenarnya porsi total dari satu biaya overhead dibandingkan
dengan total biaya keseluruhan, caranya dengan membagi antara total untuk biaya
overhead tertentu dengan total dalam empat caturwulan. Dimana untuk total yang
keseluruhan diberi tanda $ yang menunjukkan bahwa referensi ke ssel tersebut
absolute sehingga kalau formula disalin, referensinya tetap ke situ.
14. Kalau
sudah diperoleh % dari total untuk satu sel, salin formula ini hingga ke semua
sel yang ada di kolom “% dari total”.
15. Tampilannya
belum dalam format persen, karena itu klik kanan dan klik menu Format Cells.
16. Klik
pada Number > Percentage, dan set nilai decimal sebanyak dua untuk
persentase.
17. Alhasil,
persentase dari semua jenis overhead akan terlihat di kolom “% dari total”.
Laporan
Inventory
1. Buat
title untuk table inventory ini, nama perusahaan, serta tanggal pencatatan
inventori ini.
2. Table
inventori ini akan dibuat dalam dua kelompok dalam satu table. Karena itu buat
dulu sisi yang kiri.
3. Salin
sisi kiri ini dengan memilih semuanya kemudian klik kanan dan pilih menu copy.
4. Kemudian
letakkan disisi kanannya dengan klik kanan dan pilih Paste.
5. Beri
tambahan TOTAL untuk menambahkan keseluruhan nilai inventori nantinya.
6. Anda
bisa memasukkan nomor part di sisi kiri.
7. Dilanjutkan
dengan memasukkan nomor part di sisi kanan. Anda bisa menambahkan jumlah baris
sesuai jumlah part atau produk yang ada di gudang.
8. Isikan
jumlah masing – masing part atau produk di kolom jumlah.
9. Kemudian
isikan harga yang menjelaskan harga dari masing – masing produk atau part Anda.
10. Untuk
kolom Harga, format dengan pemformatan uang dengan klik pada Rp Indonesia di
tab Home.
11. Hasilnya,
kolom harga akan memiliki tanda Rupiah.
12. Dengan
cara yang sama, kolom TOTAL juga bisa diberi pemformatan Rp Indonesia.
13. Hitung
nilai total dari produk dengan mengalikan Harga dengan Jumlah, anda bisa
menggunakan formula disini.
14. Kemudian
salin formula TOTAL ini ke bawah.
15. Untuk
sisi kanan, caranya sama, hitung nilai total produk dengan mengalikan jumlah
dan harga.
16. Salin
fungsi ini ke bawah juga.
17. Hitung
sub total utnuk fungsi kiri, yaitu menggunakan SUM untuk menghitung nilai total
dari kolok TOTAL.
18. Hitung
juga nilai sub TOTAL untuk bagian kanan.
19. Hitung
nilai keseluruhan dari inventor ini dengan menjumlahkan sub TOTAL sebelah kiri
dengan sub TOTAL bagian kanan sehingga diperoleh nilai total keseluruhan dari
stok inventori yang ada.
20. Maka
nilai total dari semua produk yang ada di inventori akan terlihat di sel TOTAL.
Review Performa Karyawan
1. Buat
title dan penjelasan karyawan yang akan dinilai, masukkan juga tanggal dan
tanggal review terakhir. Untuk tanggal bisa diberikan formula =now() yang akan
menuliskan tanggal sekarang.
2. Isikan
kategori, dan buat beberapa opsi. Anda bisa menambahkan kalau perllu.
3. Kemudian
seleksi sel – sel dengan jumlah tertentu sesuai dengan kategori, sebagai tempat
untuk member tanda cek nantinya.
4. Beri
border agar bisa membuat kotak – kotak dengan klik pada Borders > All
Borders.
5. Maka
terbuat kotak – kotak . kotak ini berfungsi sebagai tempat untuk member tanda
cek.
6. Isikan
kategori – kategori penilaian yang akan dilakukan.
7. Dibawahnya,
anda bisa menambahkan beberapa baris kosong kalu reviewer ingin menambahkan
penilaian tambahan.
8. Masukkan
baris komentar untuk memberikan komentar tambahan mengenai karyawan yang sedang
di review.
Laporan Cash
Flow
1. Masukkan
title, nama perusahaan dan tahun
2. Masukkan
kolom sejumlah bulan yang akan dicatatkan cash flownya.
3. Masukkan
data operasional dan item – item di bawahnya.
4. Contoh
data operasional di atas adalah Jumlah produk terjual, yaitu jumlah penjualan
ke custome, item terjual, atau service yang dijual oleh perusahaan.
5. Yang
kedua adalah harga rata – rata produk, pengeluaran rata – rata untuk menjual
produk yang bersangkutan.
6. Beriutnya
masukkan daftar pendapatan.
7. Pertama
ada penjualan barang / jasa, yaitu uang yang diterima dari penjualan produk
atau jasa. Ini merupakan hasil kali dari harga rata – rata produk dikalikan
dengan jumlah produk terjual.
8. Kedua
adalah semua akun, yaitu jumlah yang seharusnya diterima periode sebelumnya,
tapi baru diterima sekarang dari akun – akun kredit, invoice, atau penerimaan
kartu kredit.
9. Untuk
sumber pendapatan lainnya, ini bisa berupa uang yang diterima untuk penjualan
asset lain, persetujuan, komisi dan sebagainya.
10. Pinjaman
dan dana lain yang dimasukkan adalah dana yang dimasukkan ke bisnis, dari
sumber lainnya, seperti pinjaman, bunga dari tabungan, pemasukan dari owner,
refund pajak dan sebagainya.
11. Berikutnya
masukkan TOTAL REVENUE, yang nilainya diambil dari menambahkan semua sumber
pendapatan.
12. Kemudian
masukkan biaya penjualan, dan di TOTAL BIAYA PENJUALAN, anda bisa menambahkan
semua total biaya penjualan.
13. Di
biaya penjualan ini ada beberapa item yang nialinya bervariasi, tergantung
volume penjualan.
14. TOTAL
BIAYA PENJUALAN, bisa diambil dengan penambahan semua biaya variable.
15. Berikutnya
masukkan pos – pos pengeluaran.
16. Ada
beberapa pengeluaran, misalnya gaji dan upah, ini merupakan pembayaran gaji
pegawai dan upah, termasuk lembur.
17. Jumlahkan
total pengeluaran dengan menggunakan fungsi SUM.
18. Kemudian
tentukan pendapatan bersih, yaitu pendapatan dikurangi biaya penjualan dan
pengeluaran.
19. NET
INCOME adalh pengeluaran semua biaya penjualan dan total pengeluaran dikurangi
dengan pendapatan total. Ini menunjukkan apakah usaha untuk atau rugi.
20. Kemudian
isikan biaya – biaya di data operasional.
21. Hitung
total revenue. Dan isikan nilai dari baiya penjualaln, kemudian jumlahkan di
TOTAL BIAYA PENJUALAN.
22. Tentukan
data – data pengeluaran, dan isikan di TOTAL PENGELUARAN.
23. Salin
fungsi – fungsi TOTAL ini ke kanan.